LAPORAN
BEST
PRACTICE
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
TAHUN
2019 / 2020
HEMAT ENERGI LISTRIK MASADEPAN
TERANG

NAMA PESERTA : EEH HABIBUDIN
NIP : 19720712 200801 1007
SEKOLAH /TEMPAT TUGAS : UPTD
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BUNDER
KABUPATEN/KOTA : PURWAKARTA
PROVINSI : JAWA BARAT
MENTOR PEMBEKALAN : TUTTY
MARDINI, S.Pd
DINAS PENDIDIKAN
UPTD SEKOLAH DASAR
NEGERI 1 BUNDER KECAMATAN JATILUHUR
KABUPATEN
PURWAKARTA
LEMBAR
PENGESAHAN
Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul
Hemat Energi Listrik Masa Depan Terang di SDN1 Bunder Kecamatan jatiluhur
Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat
Nama
: EEH HABIBUDIN,
M.Pd.
Asal
Sekolah : SD NEGER 1 BUNDER
Telah disetujui dan disahkan pada /
oleh
Purwakarta 7 Nopember 2019
Kepala SD Negeri 1 Bunder
SUSI
SUSMIATI, S.Pd., M.Pd
NIP
19600101 197912 2 006
UPTD
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BUNDER
DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN PURWAKARTA
TAHUN
2019
BIODATA
PENULIS

|
1
|
Nama
|
EEH HABIBUDIN
|
|
2
|
NIP
|
19720712 200801 1 007
|
|
3
|
Jabatan
|
Guru SDN 1 Bunder
|
|
4
|
Pangkat
/ Gol.Ruang
|
Penata /IIIC
|
|
5
|
Tempat
/ Tanggal Lahir
|
Sukabumi, 12-07-1972
|
|
6
|
Jenis
Kelamin
|
Laki-laki
|
|
7
|
Agama
|
Islam
|
|
8
|
Pendidikan
Terakhir
|
S-2
|
|
9
|
Unit
Kerja
|
SD NEGER 1 BUNDER
|
|
10
|
Alamat
|
Jlan Pramuka No. 135
|
Bunder
, 7 Nopember 2019
Penulis
EEH
HABIBUDIN, M.Pd.
KATA PENGANTAR
Assalammualaiku m. Wr.Wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas pada
tanggal 7 Nopember 2019
Dalam penyusunan Best Practice penulis
banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat.
1.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta
2.
Kepala SD Negeri 1 Bunder yang telah
memberi izin, kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan
penelitian ini seluas – luasnya
3.
Semua rekan guru di SD Negeri 1 Bunder
yang telah memberi bantuan selama proses penelitian sampai dengan terwujud
dalam bentuk Best Practice ini.
4.
Suami dan anak - anak tercinta yang
selalu memberi dukungan doa dan memberikan kekuatan dalam setiap langkah.
5.
Semua pihak yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan berupa apapun dalam
menyelesaikan best practice ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan karya ini.
Waalaikumsalam Wr.Wb
Purwakarta,
7 Nopember 2019
Penulis
EEH
HABIBUDIN, M.Pd.
DAFTAR ISI
LEMBAR
JUDUL.............................................................................................................i
HALAMAN
PENGESAHAN…………………………………………………………...ii
BIODATA
PENULIS …………………………………………………………………..iii
KATA
PENGANTAR ………………………………………………………………….iv
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………………v
DAFTAR
LAMPIRAN ………………………………………………………………...vi
BAB
I PENDAHULUAN ………………………………………………………………1
Latar
Belakang Masalah ……………………………………………………………….. 2
Jenis
Kegiatan…………………………………………………………………………... 2
Manfaat
Kegiatan ……………………………………………………………………… 3
BAB
II PELAKSANAAN KEGIATAN ……………………………………………… 5
Tujuan
dan Sasaran ……………………………………………………………………
5
Bahan/Materi
Kegiatan………………………………………………………………… 5
Metode/Cara
Melaksanakan Kegiatan ………………………………………………… 6
Alat/Instrumen
………………………………………………………………………. 8
Waktu
dan Tenpat Kegiatan ……………………………………………………………8
BAB
III HASIL KEGIATAN ………………………………………………………… 9
Hasil
Penelitian …………………………………………………………………………9
BAB
IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI ………………………………………. 10
Simpulan
………………………………………………………………………………. 10
Rekomendasi
………………………………………………………………………….. 10
DAFTAR
PUSTAKA ……………………………………………………………….... 11
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran
1 Dokumen Foto Kegiatan
2. Rencana
pelaksanaan Pembelajaran
3. Contoh
Soal
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis
Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini
dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada
pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher
Order Thinking Skitls {HOTS). Keterampilan berfikir Untuk meningkatkan
efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka pelaksanaan Program
PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah
zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok
kerja guru (KKG) SD dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang selama
ini dilakukan melalui Gugus atau Rayon dalam zonasinya, dapat terintegrasi
melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan
keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat,seperti
status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata
UNIUSBN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.
Salah satu model
pembelajaran yang berorientasi pada HOTS
dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah Model Discovery/Inquiry Learning. Model
pembelajaran penyingkapan penemuan (Discovery/inquiry
Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses
intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila
individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan
beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi,
klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferensi. Proses tersebut
disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental
process of assimilating concepts and principles in the mind (Fiobert B. Sund
dalam Malik, 2001:219). Setelah melaksanakan pembelaj aran tematik terpadu
dengan Model Discovery/Inquiry Learning., penulis menemukan bahwa proses dan
hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran
sebelumnya. Ketika Model Discovery/Inquiry Learning. ini diterapkan pada kelas VI
yang ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Oleh karena itu
penulis melaporkan perbaikan pembelajaran tersebut sebagai kegiatan best
practice berjudul ""Hemat Energi Listrik Masa Depan Terang mata pelajaran
IPA siswa kelas VI SD Negeri 1 Bunder tahun
ajaran 2019 / 2020.
B.
JENIS KEGIATAN
Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis
Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
DirektoratJenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini dikembangkan
mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills
(HOTS). Keterampilan berfikir tingkat tinggi adalah proses berfikir kompleks
dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi,
menganalisis dan membangun hubungan dengan melibatkan aktifitas mental yang
paling dasar yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru professional.
Unit Pembelajaran yang
sudah tersusun diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran. Unit Pembelajaran
yang dikembangkan dikhususkan untuk Pendidikan Dasar yang dalam hal ini akan
melibatkan KKG SD dan MGMP SMP. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada seluruh tim penyusun yang berasal dari PPPPTK, LPMP, maupun Perguruan
Tinggi dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif
dalam mewujudkan penyelesaian Unit Pembelajaran ini
C.
MANFAAT KEGIATAN
Untuk meningkatkan
efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka pelaksanaan
Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah
zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok
kerla guru (KKG) SD dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang selama
ini dilakukan melalui Gugus atau Rayon dalam zonasinya, dapat terintegrasi
melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan
keseimbangan dan keragamin mutu pendidikan di lingkungan terdeka! seperti
status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN
sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.
Semoga Unit
Pembelajaran ini bisa menginspirasiguru untuk mengembangkan materi dan
melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Berikut beberapa manfaat PKP bagi siswa, guru dan sekolah.
1. Bagi siswa
·
Siswa akan lebih bergairah dan kreatif
dalam mengikuti pembelajaran.
·
Mempermudah siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
·
Terkontrolnya tingkah laku positif
siswa.
·
Menciptakan suasana kelas yang kondusif
dan dinamis pada proses pembelajaran berlangsung.
·
Meningkatkan hasil belajar siswa.
2.
Bagi
guru
·
Memperluas wawasan.
·
Meningkatkan profesional kerja.
·
Meningkatkan peran guru sebagai
Fasilisator.
·
Memberikan motivasi untuk guru-guru yang
lainnya.
·
Memperbaiki kinerja guru dalarn proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
3.
Bagi
Sekolah
·
Menerapkan metode yang dilaksanakan
terhadap pelajaran yang lain.
·
Memanfaatkan metode dengan semaksimal mungkin.
·
Mengembangkan bakat untuk tercapainya
visi dan misi sekolah.
BAB
II
PELAKSANAAN
KEGIATAN
A.
TUJUAN DAN SASARAN
TUJUAN
1. Untuk
meningkatkan efisiensi. efektlvitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka pelaksanaan
Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan
istilah zonasi.
2. menginspirasiguru
untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi
pada kemampuan berpikir tingkat tinggi
SASARAN
Melalui langkah ini,
pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG)TK, kelompok kerja guru (KKG) SD dan
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang selama ini dilakukan melalui Gugus
atau Rayon dalam zonasinya, Semoga Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasiguru
untuk mengembangkan materidan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi
pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
upaya yang kita lakukan.
B.
BAHAN DAN MATERI
Bahan / Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan
dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas IV untuk tema Energi
Listrik berikut ini
IPA
|
NO
|
KOMPETENSI
DASAR (KD)
|
INDIKATOR
|
|
1
|
3.6 Menjelaskan cara
menghasilkan, menyalurkan, dan menghemat energi listrik.
|
3.6.1Mengidentifikasi
cara menghasilkan energi listrik
|
|
2
|
4.6 Menyajikan karya tentang berbagai cara
melakukan penghematan energi dan usulan sumber alternatif energi listrik.
|
4.6.1Melaporkan hasil pengamatan tentang cara
menghasilkan energi listrik
|
C.
METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Metode
1.
Penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi
Pengetahuan dan Kecapakan Abad 2l di dalam proses pembelajaran.
2.
Karena K-13 mengamanatkan penerapan
pendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar/ mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Lalu optimalisasi
peran guru dalam melaksanakan pembelajaran abad 21dan HOTS (Higher Order
Thinking Skills). Selanjutnya ada integrasi literasi dan Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) dalam proses belajar mengajar (PBM). Pembelajaran pun perlu
dilaksanakan secara kontekstual dengan menggunakan model, strategi, metode, dan
teknik sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar {KD) agar tujuan
pembelajaran tercapai.Pembelajaran abad 21 secara sederhana diartikan sebagai
pembelajaran yang memberikan kecakapan abad 21- kepada peserta didik, yaitu 4C
yang meliputi: (1) Communication (2) Collaboration, (3) Critical Thinking and
problem solving, dan {4} Creative and lnnovative. Berdasarkan Taksonomi Bloom
yang telah direvisi oleh Krathwoll dan Anderson, kemampuan yang perlu dicapai
siswa bukan hanya LOTS (Lower Order Thinking Skills) yaitu C1 (mengetahui) dan
C-2 (memahami), MOTS (Middle Order Thinking Skills) yaitu C3 {mengaplikasikan)
dan C-4 {mengalisis), tetapi juga harus ada peningkatan sampai HOTS (Higher
Order Thinking Skills), yaitu C-5 (mengevaluasi), dan C-5
(mengkreasi).Penerapan pendekatan saintifik, pembelajaran abad 21 (4C), HOTS,
dan integrasi literasi dan PPK dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan
mutu pendidikan dalam rangka menjawab tantangan, baik tantangan internal dalam
rangka mencapai 8 (delapan) SNP dan tantangan eksternal, yaitu
globalisasi.Melalui berbagai pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) K-13 yang
telah dilakukan selama ini diharapkan mampu mengubah paradigma guru, juga
meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran, Pendekatan saintifik,
pembelajaran abad 21 {4C), HOTS, integrasi literasi dan PPK, dan pembelajaran
kontekstual sebenarnya bukan hal yang baru bagi guru. Secara sadar ataupun
tidak sebenarnya sudah hal tersebut dilakukan, hanya dalam K-13 lebih
ditegaskan lagi untuk dilaksanakan pada PBM, dan hasilnya dilakukan melalui
penilaian otentik yang mampu mengukur ketercapaian kompetensi siswa.
D.
Alat/lnstrumen
Model-model
pembelajaran yang sudah banyak dikenal oleh guru, guru pun diharapkan untuk menggunakan
atau mengembangkan mode-model pembelajaran yang lebih variatif agar
pembelajaran lebih, menyenangkan dan menantang.Pembelajaran yang HOTS
ditindaklanjuti dengan penilaian HOTS. Soal-soal yang diberikan harus mengukur
ketercapaian siswa pada ranah C-4, C-5, dan C-6, disesuaikan dengan KKO yang
telah ditetapkan pada RPP. Instmmen test yang digunakan bisa dalam bentuk soal
Pilihan Ganda (PG) atau uraian. Soal PG dan HOTS yang berorientasi pada HOTS
tentunya bukan sekedar menanyakan sekedar menanyakan "apa?", "siapa?",
"kapan?" dan "dimana?", tetapi menanyakan
"mengapa?" dan "bagaimana?". Berdasarkan kepada hal tersebut,
maka guru harus banyak membiasakan soal-soal HOTS kepada siswa, agar siswa
terbiasa mengasah nalar, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan
solutif.
Media pembelajaranyang
digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) contoh Energi Listrik melalui
gambar atau video (b) buku guru dan buku siswa kelas VI K13 Revisi Instrumen
yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati
proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat
hasil belajar siswa dengan menggunakan uraian singkat.
E.
Waktu dan Tempat Kegiatan
Waktu kegiatan
Best practice ini
dilaksanakan pada tanggal 21 sampai 25 Oktober tahun 2019 bertempat di SD
Negeri 1 Bunder Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta
Jurnal
Belajar Kegiatan On The Job Learning
(OJL) ON 1
|
No.
|
Hari/Tanggal
|
Aktivitas Pembelajaran
|
Jenis Tagihan
|
Kendala yang dihadapi
|
Pemecahan masalah yang dilakukan
|
|
1.
|
Senin /
21 Oktober 2019
|
Menelaah desain pembelajaran ke-2
|
LK 3
|
Memahami materi dan teknik penyusunan desain pembelajaran
|
Membaca buku panduan, dan diskusi
|
|
2.
|
Selasa /
22 Oktober 2019
|
Menelaah Penilaian berorientasi HOTS unit ke-2
|
LK 4
|
Menerapkan KKO dalam penilaian berorientasi HOTS
|
Memahami KKO dan Diskusi
|
|
3.
|
Rabu /
23 Oktober 2019
|
Menyusun RPP unit ke-1
|
LK 5
|
Menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan materi
|
Membaca referensi dan bahan ajar
|
|
4.
|
Kamis/
24 Oktober 2019
|
Melakukan diskusi berupa forum tanya jawab
|
LK 5
|
Pemahaman anggota diskusi kurang komprehensif
|
Melihat panduan,Video yang relepan dan diskusi
|
|
5.
|
Jum’at /
25 Oktober 2019
|
Mengunggah tagihan
|
LK 5
|
Sinyal tidak bagus, sehingga butuh waktu lama untuk mengunggah
tagihan
|
Terus dicoba sampai tagihan LK bisa terkirim
|
BAB III
HASIL KEGIATAN
Diimplementasikannya
kurikulum 2013 (K-13) membawa konsekuensi guru yang harus semakin berkualitas
dalam melaksanaan kegiatan pembelajaran.
Karena K-13 mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/ mengasosiasikan, dan
mengomunikasikan. Lalu optimalisasi perim guru dalam melaksanakan pembelajaran
abad 21 dan HOTS (Higher Order Thinking Skills). Selanjutnya ada integrasi
literasi dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam proses belajar mengajar
(PBM). Pembelajaran pun perlu dilaksanakan secara kontekstual dengan
menggunakan model, strategi, metode, dan teknik sesuai dengan karakteristik
Kompetensi Dasar (KD) agar tujuan pembelajaran tercapai.
Pembelajaran abad 21 secara
sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang memberikan kecakapan abad 2l
kepada peserta didik, yaiu 4C yang meliputi: (l) Communication (2)
Collaboration, (3) Critical Thinking and problem solving, dan (4) Creative and
Innovative. Berdasarkan Taksonomi Bloom yangtelah direvisi oleh Krathwoll dan Anderson,
kemampuan yang perlu dicapai siswa bukan hanya LOTS (Lower Order Thinking
Skills) yaitu C1 (mengetahui) dan C-2 (memahami), MOTS (Middle Order Thinking
Skills) yaitu C3 (mengaplikasikan) dan C-4 (mengalisis), tetapi juga harus ada
peningkatan sampai HOTS (Higher Order Thinking Skills), yaitu C-5
(mengevaluasi), dan C-6 (mengkreasi).Penerapan pendekatan saintifik, pembelajaran
abad,2l (4C), HOTS, dan integrasi literasi dan PPK dalam pembelajaran bertujuan
untuk meningkatkan mutu pendidikan dalanrangka menjawab tantangan, baik
tantangan internal dalam rangka mencapai 8 (delapan) SNP dan tantangan
eksternal, yaitu globalisasi.Melalui berbagai pelatihan atau bimbingan teknis
(bimtek) K-l3 yang telah dilakukan selama ini diharapkan mampu mengubah paradigma
guru, juga meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran. Pendekatan
saintifrk, pembelajaran abad 2l (4C), HOTS, integrasi literasi dan PPK, dan
pembelajaran kontekstual sebenarnya bukan hal yang baru bagi guru. Secara sadar
ataupun tidak sebenarnya sudah hal tersebut dilakukan, hanya dalam K-13 lebih
ditegaskan lagi untuk dilaksanakan pada PBM, dan hasilnya dilakukan melalui
penilaian otentik yang mampu mengukur ketercapaian kompetensi siswa.
Masalah yang dihadapi
terutama adalah belum terbiasanya siswa belajar degan model discovery learning.
Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan
metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapr ulangan (penilaian)
setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah. Agar siswa yakin bahwa
pembelajaran tematik dengan Discovery Learnng. dapat membuat mereka lebih
meguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana,
mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills HOTS).
BAB IV
SIMPULAN DAN
REKOMENDASI
A.
Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
1.
Pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Discovery learning layak dijadikan praktik baik pembeljaran
berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2.
Dengan penlusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan
model pembelajaran Discovery learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
B.
Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik
pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery
learning, berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan.
1.
Guru seharusnya tidak hanya mengajar
dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang
telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang
kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi
sekolahnya.Halini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2.
Siswa diharapkan untuk merterapkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan
teorj. Kemampuan belajar degan cara ini akan membantu siswa menguasai materi
secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa)
3.
Sekolah, terutama kepala sekolah dapat
mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS.
Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah
wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
2.
Buku Guru Kurikulum 2013 [materiku86.blogspot.com]
Buku Guru Kelas 6 K13 Rev18 Tema4
3.
Buku siswa [materiku86.blogspot.com] Buku
Siswa Kelas 6 K13 Rev18 Tema4
LAMPIRAN FOTO / GAMBAR
PENDUKUNG
LAMPIRAN : 1
![]() |
![]() |
|||
![]() |
|||
LAMPIRAN : 2
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : UPTD SDN 1 BUNDER
Kelas / Semester : VI (Enam) / 1
Tema 4 : Globalisasi
Sub Tema 1 : Globalisasi di Sekitarku
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 1 Hari
Hari / Tgl Pelaksanaan: : Kamis, 31 Oktober 2019
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI
1 : Menerima,
menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI
2 : Memiliki
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI
3 : Memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan
menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI
4 : Menyajikan
pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
|
NO
|
KOMPETENSI
DASAR (KD)
|
INDIKATOR
|
|
1
|
3.2Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah
yang didengar dan dibaca.
|
3.6.1Menyebutkan informasi penting dari teks tentang
cara menghasilkan energi listrik.
|
|
2
|
4.2Menyajikan
hasil penggalian informasi dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara
lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif.
|
4.6.1Menyajikan informasi penting dari teks tentang cara
menghasilkan energi listrik dalam bentuk visual.
|
IPA
|
NO
|
KOMPETENSI
DASAR (KD)
|
INDIKATOR
|
|
1
|
3.6 Menjelaskan cara menghasilkan, menyalurkan, dan
menghemat energi listrik.
|
3.6.1Mengidentifikasi cara menghasilkan energi
listrik
|
|
2
|
4.6 Menyajikan karya tentang berbagai cara
melakukan penghematan energi dan usulan sumber alternatif energi listrik.
|
4.6.1Melaporkan hasil pengamatan tentang cara
menghasilkan energi listrik
|
IPS
|
NO
|
KOMPETENSI
DASAR (KD)
|
INDIKATOR
|
|
1
|
3.3 Menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam
kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan
pendidikan dalam lingkup ASEAN.
|
3.3.1Menjelaskan peran Indonesia dalam berbagai
bentuk kerja sama di bidang sosial budaya dalam lingkup ASEAN.
|
|
2
|
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi
dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial,
budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN.
|
4.3.1Menyajikan informasi tentang peran Indonesia dalam
berbagai bentuk kerja sama di bidang sosial budaya dalam lingkup ASEAN.
|
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Dengan diskusi dan
mencari informasi, siswa mampu menjelaskan peran Indonesia dalam berbagai
bentuk kerja sama di bidang sosial budaya dalam lingkup ASEAN dengan tepat.
2.
Setelah diskusi dan
mencari informasi, siswa mampu menyajikan informasi tentang peran Indonesia
dalam berbagai bentuk kerja sama di bidang sosial budaya dalam lingkup ASEAN
dengan tepat.
3.
Dengan membaca teks
eksplanasi, siswa mampu menyebutkan informasi penting dari teks tentang cara
menghasilkan energi listrik dengan tepat.
4.
Dengan membaca teks
eksplanasi, siswa mampu menyajikan informasi penting dari teks tentang cara
menghasilkan energi listrik dalam bentuk visual dengan tepat.
5.
Dengan menaamati
gambar model rangkaian listrik PLTA, siswa mampu mengidentifikasi cara
menghasilkan energi listrik dengan benar
6.
Setelah menaamati
gambar model rangkaian listrik PLTA , siswa mampu melaporkan hasil pengamatan tentang
cara menghasilkan energi listrik dengan benar.
7.
Peserta didik dapat
menentukan aktivitas-aktivitas penghematan
listrik yang tepat.
|
v
Karakter siswa yang diharapkan :
|
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong
Royong
Integritas
|
D. KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
|
Pendahuluan
|
§ Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing. Religius
¡
Menyanyikan
lagu “Indonesia Raya” bersama-sama. dilanjutkan lagu Nasional “Indonesia
Pusaka”. Nasionalis
¡
Guru
mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
¡
Pembiasaan
Membaca 15 menit. Literasi
¡
Menginformasikan
tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Globalisasi”.
¡
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. Communication
|
10 menit
|
|
Inti
|
Awali kegiatan pembelajaran di
pagi hari selalu dengan berdoa. Jika semua siswa dan guru menganut agama yang
sama, doa dapat dilakukan sesuai dengan agama yang dianut. Namun jika agama
siswa beragam, doa dilakukan di dalam hati.
Akan lebih baik lagi jika guru
dapat memimpin doa bersama dengan suara dikeraskan.
Saat memimpin doa, diharapkan
guru selalu menyelipkan harapan dan mendoakan semua siswa untuk mendapatkan
yang terbaik, seperti:
-
Siswa
diberikan kejernihan berpikir, dan dimudahkan dalam memahami materi yang
dipelajari.
-
Siswa
memiliki sikap-sikap positif saat belajar, seperti tekun, tertib, disiplin,
dan saling menghargai.
-
Siswa
dapat menggunakan ilmunya di kemudian hari untuk kemajuan masyarakat di
lingkungan sekitarnya dan untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
-
Siswa
dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi keluarga, bagi masyarakat sekitar,
dan bagi bangsa dan negara Indonesia.
Tujuan dari kegiatan ini selain
untuk menanamkan kebiasaan berdoa di saat mengawali suatu kegiatan, juga
diharapkan akan membangun sikap positif diri, dan meningkatkan rasa cinta
akan bangsa dan tanah air Indonesia.
§ Siswa mengamati beragam benda
yang ada di kelas. Literasi
§ Siswa mengindentifikasi negara
yang memproduksi benda-benda yang mereka temukan, kemudian menuliskannya
dalam tabel yang tersedia.
§ Siswa mengamati gambar tentang
pengaruh globalisasi yang ada di buku siswa. Mandiri
§ Siswa mengidentifikasi
bagaimana barangbarang tersebut dapat dengan cepat diakses dari negara
asalnya hingga menjadi populer di Indonesia dan di seluruh dunia.
§ Siswa mendiskusikan secara
berkelompok mengenai beragam hal yang ingin mereka ketahui lebih lanjut dari
hasil pengamatan dan hubungannya dengan globalisasi. Siswa menuliskannya
dalam bentuk pertanyaan. Collaboration
§ Siswa kemudian mendiskusikan
pertanyaan tersebut bersama guru secara klasikal.
§ Guru memberikan penguatan
tentang arti globalisasi:
Globalisasi dimulai di abad 20,
seiring dengan perkembangan teknologi terutama teknologi di bidang
komunikasi. Dengan ditemukannya televisi, komputer, telepon, dan perangkat
komunikasi lainnya, menjadikan informasi menjadi sangat cepat diakses oleh
semua orang di semua penjuru dunia hanya dalam hitungan detik. Kerana itu
globalisasi juga dikatakan sebagai masa yang mampu menembus ruang dan waktu.
§ Siswa membaca artikel berita
tentang pertemuan politik para menteri luar negeri negara-negara di dunia dan
negara-negara di ASEAN. Kegiatan tersebut didukung oleh pengenalan seni
budaya asli Indonesia, yaitu angklung serta beragam tarian daerah Indonesia
lainnya.
§ Siswa berdiskusi menjawab
pertanyaan yang terdapat di buku. Guru mengarahkan siswa tentang kerja sama
di bidang kebudayaan antara Indonesia dengan negara-negara lainnya, khususnya
di wilayah Asia Tenggara. Communication
Tugas Mandiri:
§ Siswa kemudian mendapatkan
tugas untuk mencari informasi contoh-contoh kerja sama antara Indonesia
dengan negara-negara anggota ASEAN di bidang sosial dan budaya.
Guru diharapkan dapat
menyiapkan potongan-potongan artikel berita tentang kerja sama Indonesia
dengan negara-negra ASEAN di bidang sosial budaya, seperti: pertukaran
kebudayaan, pertukaran pelajar, dll. Jika terdapat perpustakaan sekolah,
siswa juga dapat mencari informasi tersebut di perpustakaan. Siswa diingatkan
untuk mengidentifikasi peran Indonesia dalam setiap kerja sama tersebut.
Diagram
hasil mencari informasi siswa
dinilai
menggunakan rubrik (penilaian 1)
§ Siswa menuliskan informasi yang
didapat pada diagram yang tersedia. Mandiri
§ Siswa membaca teks eksplanasi
ilmiah tentang proses menghasilkan energi listrik dari PLTA.
Communication
![]()
Keterangan
gambar:
1. Sungai/waduk, tempat
penampungan air.
2. Pintu masuk air sungai/waduk.
3. Katup pengaman, berfungsi
sebagai katup pengatur masuknya air.
4. Tangki pengaman tekanan air
jika tiba-tiba naik saat katup pengatur ditutup.
5. Pipa pesat, untuk mengalirkan
dan mengarahkan air ke turbin dan untuk mendapatkan tekanan energi yang
besar.
6. Katup pengatur turbin.
7. Turbin, mengubah energi
potensial air menjadi energi gerak.
8. Generator, menghasilkan energi
listrik dari energi gerak.
9. Transformer, untuk transfer
energi listrik antardua sirkuit dengan induksi elektromagnet.
10. Saluran Transmisi, penyalur
energi listrik ke konsumen.
§ Siswa diminta mencermati dan
memahami proses menghasilkan energy listrik melalui teks tersebut.
§ Siswa menuliskan jawaban pada
diagram yang tersedia, sesuai dengan urutan paragraf pada teks eksplanasi
ilmiah. Pastikan siswa memahami bagian-bagian yang ditulis dalam diagram.
Mandiri
Jawaban
siswa dinilai menggunakan rubrik
(penilaian
2)
§ Siswa mengamati gambar
pembangkit listrik tenaga air mikrohidro.
§ Siswa diminta menganalisis
proses dihasilkannya listrik oleh pembangkit tersebut, berdasarkan informasi
yang telah mereka dapatkan dari teks sebelumnya.
§ Siswa kemudian menuliskan
proses tersebut dalam bentuk gambar dan tulisan. Mandiri
Tulisan siswa dinilai
menggunakan rubrik (penilaian 3)
Siswa
melakukan perenungan dengan menjawab pertanyaan yang ada di buku.
|
150 menit
|
|
Penutup
|
¡ Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama
sehari Integritas
¡ Bertanya jawab tentang materi yang
telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
¡ Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
¡ Melakukan penilaian hasil belajar
¡ Menyanyikan
lagu daerah “Ratu Anom”
¡ Mengajak semua siswa
berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius
|
15 menit
|
E. SUMBER
DAN MEDIA PEMBELAJARAN
¡
Buku Pedoman
Guru Tema : Globalisasi Kelas 6 (Buku
Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
¡
Buku Siswa
Tema : Globalisasi Kelas 6 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2018).
¡
Gambar
pembangkit listrik untuk IPA dan Bahasa Indonesia
¡
Artikel
berita tentang kegiatan kerja sama Indonesia dengan negara-negara ASEAN di
bidang sosial budaya, untuk pelajaran IPS
|
Mengetahui
Kepala
Sekolah
SUSI SUSMIATI, S.Pd., M.Pd
NIP. 196001011979122006
|
Jatiluhur, 2019
Guru
Kelas VI
EEH HABIBUDIN, M.Pd.
NIP. 197207122008011007
|
Lampiran
1
F. MATERI
PEMBELAJARAN
¡ Menemukan contoh-contoh kerja sama
Indonesia dengan negara-negara ASEAN, di bidang kebudayaan.
¡ Menemukan informasi pada bacaan.
¡ Mengidentifikasi proses menghasilkan energi
listrik.
G. METODE PEMBELAJARAN
¡ Pendekatan : Saintifik
¡ Metode : Permainan/simulasi,
diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
Lampiran
2
H. . KISI KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis
sekolah :Negeri
Jumlah soal : 5
Mata pelajaran :IPA
Bentuk soal/tes : Pilihan ganda
Penyusun : Eeh Habibudin
Alokasi
waktu :15 Menit
Kisi-Kisi Penulisan Soal
|
No.
|
Kompetensi
Dasar
|
IPK
|
Materi
Pokok
|
Indikator
Soal
|
Level
|
Bentuk Soal
|
Nomor
Soal
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
5
|
6
|
7
|
|
|
3.6 Menjelaskan cara
menghasilkan,
menyalurkan, dan
menghemat energi
listrik
|
3.6.4 Menerapkan cara menghemat energi listrik
|
Penghematan energi listrik
|
Disajikan
beberapa aktivitas penghematan listrik, peserta
didik
dapat menentukan aktivitas-aktivitas penghematan
listrik yang tepat.
|
HOTS
|
Pilihan Ganda
|
1
|
2. KARTU SOAL
LK -4b KARTU SOAL PILIHAN GANDA
|
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : 6 /1
|
|
|
Kompetensi
Dasar
|
3.6 Menjelaskan cara menghasilkan, menyalurkan, dan
menghemat energy listrik
|
|
Materi
|
Penghematan
energi listrik
|
|
Indikator
Soal
|
Disajikan
beberapa aktivitas penghematan listrik, peserta
didik
dapat menentukan aktivitas-aktivitas penghematan
listrik
yang tepat.
|
|
Level
Kognitif
|
C4
|
|
Perhatikan
tabel alat listrik berikut.
Nomor
Mesin Cuci Kapasitas Daya Lsitrik
1 6 kg
100 watt
2 8 kg
150 watt
3 8 kg
200 watt
4 9 kg
250 watt
Jika
tiap hari akan digunakan untuk mencuci pakaian 5 kg dan
handuk 3
kg, maka pilihan mesin cuci yang hemat dan sesuai
kebutuhan
adalah ....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
|
|
Kunci Pedoman
Penskoran
|
NO
SOAL
|
KUNCI/KRITERIA
JAWABAN
|
SKOR
|
|
1
|
D
|
100
|
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena
1. Memiliki level kognitif C4
2. Jenis
pertanyaan yang diajukan sudah dalam level kogintif C4. Oleh karena itu, perlu meyakinkan bahwa peserta didik memhami
subtopik ini dengan baik
LK-4c KARTU SOAL URAIAN
|
KARTU SOAL NOMOR 2
(URAIAN)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VI/I
|
|
|
Kompetensi
Dasar
|
3.6 Menjelaskan cara menghasilkan, menyalurkan, dan
menghemat
energy listrik
|
|
Materi
|
Penghematan
energi listrik
|
|
Indikator
Soal
|
Disajikan
komponen utama pada semua pembangkit energi
listrik
|
|
Level
Kognitif
|
C4
|
|
Soal
: Jelaskan
komponen utama pada semua pembangkit energi listrik !
|
|
Kunci Pedoman
Penskoran
|
NO
SOAL
|
URAIAN
JAWABAN/KATA KUNCI
|
SKOR
|
|
1
|
Komponen utama pada semua pembangkit energi
listrik adalah turbin dan generator.
Turbin tersebut harus bergerak untuk menghasilkan energi gerak yang
kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator. Energi penggerak
turbin, selain dari aliran air, juga bisa didapat dari angin (PLTA), panas
bumi (PLTU), dan sumber energi lainnya.
|
100
|
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena
1. Memiliki level kognitif C4
2. Jenis
pertanyaan yang diajukan sudah dalam level kogintif C4. Oleh karena itu, perlu meyakinkan bahwa peserta didik memhami
subtopik ini dengan baik
R-3. Rubrik Pengembangan Soal HOTS
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk
menilai hasil kerja pengembangan butir soal USBN.
Langkah-langkah penilaian hasil kajian:
1. Cermati tugas yang diberikan kepada
peserta pelatihan pada LK-3!
2. Berikan nilai berdasarkan penilaian
anda terhadap hasil kerja peserta sesuai rubrik berikut!
Kriteria Penilaian:
3. Merumuskan indikator soal dengan
tepat.
4. Menuliskan soal sesuai indikator
soal.
5. Menuliskan kisi-kisi soal dengan
tepat.
6. Menuliskan soal pilihan ganda
sesuai kriteria soal HOTS.
7. Menuliskan kunci jawaban pilihan
ganda dengan tepat.
8. Menuliskan soal uraian sesuai
kriteria soal HOTS.
9. Menuliskan kunci jawaban uraian
dengan tepat.
Rubrik Penilaian:
|
Nilai
|
Rubrik
|
|
90 < nilai £ 100
|
Tujuh
aspek sesuai dengan kriteria
|
|
80 < nilai £ 90
|
Enam
aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai
|
|
70 < nilai £ 80
|
Lima
aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
|
|
60 < nilai £ 70
|
Empat
aspek sesuai dengan kriteria, tiga aspek kurang
sesuai
|
|
<60
|
Tiga
aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang
sesuai
|
PENILAIAN
1. IPS
Diagram hasil pencarian dan pengolahan informasi
siswa, diperiksa menggunakan rubrik berikut.

Catatan: Rubrik ini berlaku untuk penilaian di bidang kebudayaan,
politik,dan iptek.
2.
Bahasa
Indonesia
Tulisan
siswa menyajikan informasi penting dari teks tulis eksplanasi ilmiah tentang
proses menghasilkan energi listrik dari pembangkit listrik mikrohidro,
diperiksa menggunakan rubrik:

3.
IPA
Tulisan
siswa berdasarkan hasil pengamatan tentang proses menghasilkan energi listrik
dari pembangkit listrik mikrohidro, diperiksa menggunakan rubrik:

4.
Penilaian
Skap
Guru dapat
menambahkan catatan penilaian sikap, contoh terlampir pada lampiran pertama
Buku Guru.
Pengayaan
Siswa dapat
melakukan studi pustaka, menambah informasi mereka tentang
proses
menghasilkan energi listrik melalui bacaan dan artikel yang tersedia di
sekolah.
Remedial
Siswa yang
belum memahami konsep dasar dari proses menghasilkan energi listrik, akan
mengulang materi tersebut dengan bimbingan guru.
Kerja Sama dengan Orang Tua
·
Siswa mengamati benda-benda produksi negara lain
yang terdapat di rumah.
·
Siswa mendiskusikan tentang dampak globalisasi
bersama orang tua, dan menyimpulkannya.
Alat Praga

Keterangan gambar:
1. Sungai/waduk, tempat penampungan
air.
2. Pintu masuk air sungai/waduk.
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai
katup pengatur masuknya air.
4. Tangki pengaman tekanan air jika tiba-tiba
naik saat katup pengatur ditutup.
5. Pipa pesat, untuk mengalirkan dan
mengarahkan air ke turbin dan untuk mendapatkan tekanan energi yang besar.
6. Katup pengatur turbin.
7. Turbin, mengubah energi potensial
air menjadi energi gerak.
8. Generator, menghasilkan energi
listrik dari energi gerak.
9. Transformer, untuk transfer
energi listrik antardua sirkuit dengan induksi elektromagnet.
10. Saluran Transmisi, penyalur
energi listrik ke konsumen.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar